Oleh: Dr. Ika Fitriana, Sp.PD
Shaken baby
syndrome (SBS) adalah trauma kepala pada bayi yang disebabkan guncangan kuat di
bahu, lengan, dan kakinya. Guncangan ini dapat menyebabkan suatu kumpulan
gejala, yakni pecahnya pembuluh darah di otak, pecahnya pembuluh darah retina
mata, dan pembengkakan otak.
Banyak orangtua
terlambat menyadari gejalanya karena secara kasat mata, si kecil tidak
memperlihatkan gejala berarti pada awalnya. Karena terjadi pada awal kehidupan
saat otaknya tumbuh sangat pesat, sindrom ini dapat menyebabkan gangguan
perkembangan otak di masa depan.
Gejala shaken baby syndrome:
Dilaporkan bayi
di bawah usia satu tahun (terutama 2-4 bulan) merupakan kelompok yang paling
berisiko cedera akibat guncangan.
- Perubahan pola tidur atau bayi menjadi sulit dibangunkan. Sebaliknya bayi mungkin awalnya sangat rewel hingga tak mau ditidurkan.
- Kejang-kejang.
- Makin rewel yang tidak diketahui sebabnya.
- Menangis terus menerus yang tak bisa didiamkan tanpa penyebab yang jelas
- Muntah-muntah hebat lebih dari biasanya.
- Tidak bisa ditenangkan atau tidak mau makan yang tidak diketahui sebabnya.
- Pada perdarahan otak yang cukup berat, si kecil bisa mengalami koma hingga benar-benar tak bisa dibangunkan.
Segera bawa ke rumah sakit bila
orang tua menemukan gejala-gejala di atas.
Artikel ini disadur dari anakku.net

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar