Rabu, 01 Juli 2015

Tips Memilih Makanan Untuk Balita Saat Menderita Diare





Kondisi kesehatan bayi anda memang sangat diperhitungkan, perubahan kondisi dari keadaan biasanya sering kali membuat anda cemas. Begitu juga ketika bayi anda mengalami gangguan pencernaan yang berhubungan dengan buang air besar yang lebih sering atau dikenal dengan diare. Diare pada dasarnya bukan penyakit, melainkan salah satunya dikarenakan keracunan makanan. Bahkan beberapa bayi dapat mengalaminya secara berulang atau diare kronis yang akan mengakibatkan gangguan penyerapan nutrisi.

Umumnya, anak yang mengalami diare sering kali disertai dengan muntah. Meskipun ini umum terjadi akan tetapi apabila dibiarkan akan menggangu kesehatan yang lebih kronis. Penting untuk membedakan antara muntah dan gumoh. Gumoh sering kali terjadi pada masa bayi yang disebabkan isi perut terlalu banyak menampung makanan sedangkan muntah adalah kelainan struktural yang ditandai dengan adanya dorongan kuat dari isi lambung. Bagi balita yang sedang menderita diare anda dapat memberikan pertolongan pertama berupa larutan oralit untuk mencegah dehidrasi pada balita, selain itu dikarenakan diare lebih banyak disebabkan keracunan makanan. Anda harus lebih selektif dalam memilih makanan yang tepat untuk balita yang menderita diare.

Berikut adalah tips untuk memilih makanan bagi balita yang menderita diare :

Pilihlah makanan yang mudah dicerna, ditelan dan juga diserap oleh sistem pencernaan balita. Anda dapat memilih bubur atau tim

Pilih juga makanan yang mengandung pectin, kandungan tersebut akan membantu dalam penyerapan air. Misalnya makanan yang mengandung pectin adalah apel, pisang, kentang, apricot dan wortel. Anda dapat mengolahnya menjadi sayuran dengan tambahan bahan lainnya.

Berikan jus dari buah buahan yang bersifat netral, tidak terlalu asam salah satunya adalah melon untuk menghindari cairan yang hilang.
Jangan menambahkan bumbu merica, asam atau rempah rempah yang berbau menyengat karena akan memperparah kondisi kesehatan balita anda.

Hindari memberikan makanan yang mengandung serat tinggi seperti buah-buahan serat tinggi, mangga dan kubis yang akan merangsang gas di dalam perut balita.

Jangan memberikan makanan yang berlemak seperti santan, coklat dan es cream karena akan mengganggu pencernaannya semakin buruk.
Anda dapat membuat catatan dengan memonitor makanan yang dikonsumsi oleh anak anda, sehingga mengetahui makanan dan minuman yang tidak cocok untuknya. Apabila makanan dan minuman yang tidak cocok yang menyebabkan mual dan muntah dapat segera dihentikan pemberiannya.

Hal yang harus diperhatikan pada anak yang menderita diare adalah kekurangan cairan, sehingga untuk mengurangi resiko ini sebaiknya anak anda dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. Tidak saja makanan disaat anak anda menderita diare yang harus anda perhatikan melainkan pola makan selanjutnya penting untuk dipertimbangkan. Pastikan kecukupan nutrisinya terpenuhi setiap hari. Berikut adalah kebutuhan gizi pada anak yang berusia satu hingga tiga tahun, yaitu kandungan energi sebanyak 1000 kkal, ditambah dengan protein 25 gram, kebutuhan kalsium 500 gram dan zat besi 8 mg. Karbohidrat sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan energi yang dapat dihasilkan dari nasi, kentang, pasta atau roti. Penuhi kebutuhan protein nabati dan hewani untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuh. Lengkapi dengan vitamin dan mineral dari buah dan sayur sebagai zat pengatur dan pelindung, untuk penyerapan lemak anda dapat mengkonsumsi vitamin E,A,D dan K.


Artikel ini disadur dari http://bidanku.com/

Diet Sehat Pencegah Kegemukan

Dr. Endang D. Tatar, Sp. A(K)





Bicara obesitas, ternyata hal ini bukan hanya milik orang dewasa, anak-anak pun dapat mengalaminya. Bagaimana langkah jitu mengatur diet anak agar tak mengusik tumbuh kembangnya?

Kurangnya aktivitas
Obesitas pada anak terjadi karena banyak hal, salah satunya karena berkurangnya aktivitas anak karena kurang bereksplorasi atau bermain secara bebas. Kekurang-aktifan pada anak bisa dipicu oleh beragam hal, misalnya perkembangan teknologi yang memungkinkan mereka untuk lebih senang menghabiskan waktu di depan TV atau bermain game di gadget.

Mengapa obesitas atau kegemukan perlu diperangi? Kegemukan pada anak bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mental di kemudian hari. Sering kali kegemukan membuat anak menjadi depresi. Belum lagi risiko berbagai penyakit yang sudah menghadang seperti penyakit kardiovaskular, gangguan tidur, kelainan tulang, diabetes dan gangguan pencernaan.

Kembali ke pola makan sehat
Untuk menghindarkan anak dari obesitas, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orangtua sejak ia masih bayi:
·        Berikan ASI selama mungkin. Pemberian ASI secara langsung mendidik si kecil mengontrol jumlah susu yang dikonsumsinya dan kasus kegemukan jarang terjadi pada bayi yang diberi ASI.
·        Latihlah si kecil untuk minum ASI hanya selagi lapar. Memberi susu terlalu sering mengajarkan bayi bahwa ia dapat menjadikan makan sebagai solusi saat mereka stres ataupun marah.
·        Bila bayi tidak mendapat ASI, jangan berikan botol susu sebagai teman di siang dan malam hari.
·        Jadwalkan pemberian susu botol sekitar dua jam sekali saat baru lahir dan setiap tiga jam sekali setelah bayi berusia di atas 2 bulan.
·        Hindari memberi makanan atau susu setiap si kecil menangis, karena dengan pelukan ia merasa tenang dan bila ia haus berikanlah secukupnya.
·        Ajarkan si kecil minum susu dari gelas setelah usianya 1 tahun.
·        Bayi yang sering menggigit atau menghisap jempol tak selalu ingin makan atau minum susu, jadi Anda tak perlu khawatir.
·        Jangan memaksa memberi makanan bila anak sudah menunjukkan tanda-tanda kenyang.
·        Berikan pujian pada si kecil dalam bentuk fisik seperti pelukan dan pujian lisan dibanding memberi makanan.  




Artikel ini disadur dari majalah Anakku


“Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter menu Mommychi” di www.mommychi.co.id