Selasa, 07 Juli 2015

Ibu Hamil Terserang Flu, Janin Berisiko Tinggi Terkena Skizofrenia?




Kondisi kesehatan ibu hamil sangat penting untuk dijaga dari awal terjadinya pembuahan hingga persalinan berlangsung. Hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Oleh karena itu, perhatikan perubahaan kondisi kesehataan anda. Sakit ringan yang menyerang anda seperti flu akan membahayakan kesehatan janin anda apabila tidak dilakukan penanganan yang serius.

Flu disebabkan oleh virus sehingga apabila menyerang ibu hamil akan meningkatkan risiko rusak pada otak janin dan menaikan risiko gangguan jiwa atau yang dikenal dengan istilah Skizofrenia. Skizofrenia merupakan kelainan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan respons emosi yang melemah. Penderita mengalami halusinasi dalam pendengaran, mendengar suara suara terus- menerus atau perasaan diikuti dalam setiap gerak geriknya.

Resiko terjadinya Skizofrenia pada ibu hamil yang paling utama adalah ibu hamil yang menderita influenza selama trimester pertama kehamilan. Sedangkan penyebab lainnya dapat disebabkan karena campak, polio, rubella, varisela-zoster, toxoplasma gondii dan herpes simplex virus tipe 2 yang diderita saat ibu hamil.

Selain penyebab yang disebutkan diatas, kondisi janin yang mengalami kekurangan oksigen sebelum atau sesaat akan dilahirkan akan berisiko terkena Skizofrenia. Kekurangan oksigen akan mengurangi volume pada bagian otak besar yang berhubungan dengan daya mengingat dan juga navigasi ruangan sehingga memicu terjadinya Skizofrenia.

Kini, anda dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan selama hamil terutama influenza yang menyerang di trimester pertama.
Inilah beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mencegah flu saat anda hamil :

1. Menjaga kebersihan

Biasakan untuk mencuci tangan sebelum makan atau bersentuhan dengan hidung/mulut. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya penyebaran virus yang menyebabkan flu. Dengan pola hidup yang sehat dan bersih maka akan membantu anda dalam menjaga perkembangan janin yang maksimal.

2. Mendapatkan vaksin flu

Flu yang menyerang di trimester awal yang akan meningkatkan risiko terjadinya Skizofrenia. Dalam melakukan pencegahan pastikan anda mendapatkan vaksin flu. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter agar tidak membahayakan kesehatan kehamilan anda. Dengan mendapatkan vaksin flu menunjang perkembangan janin yang optimal.

3. Hindari kontak dengan orang yang terkena flu

Flu disebabkan karena virus sehingga penyebarannya sangat mudah melalui udara, kontak langsung dengan penderita flu bahkan dari sapu tangan yang digunakan penderita. Oleh karena itu hindari berdekatan dengan orang yang menderita flu. Anda dapat menggunakan masker untuk menutup hidung dan mulut ketika berada di luar rumah.

4. Perhatikan asupan makanan

Bahan makanan tertentu mampu menjaga imunitas anda sehingga terhindar dari flu. Anda dapat mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung vitamin C atau zat yang sesquiterpenes yang terdapat pada jahe.

Dengan demikian sekalipun flu terlihat sepele akan tetapi penelitian yang dilakukan di New York State Psychiatric Institute akan berdampak pada perkembangan janin apabila flu di trimester pertama tidak diberikan penangan khusus. Pastikan anda bebas flu selama kehamilan sehingga tumbuh kembang janin akan berlangsung secara optimal.

Artikel ini disadur dari Bidanku.com

Tanda-Tanda Awal Kehamilan


Tanda-tanda kehamilan merupakan saat yang paling dinantikan oleh seorang perempuan yang menginginkan dirinya memiliki seorang buah hati dambaan keluaga (family hoping). Dengan terjadinya kehamilan menandakan bahwa pasangan suami istri memiliki tingkat kesuburan yang baik dan hal ini juga menandakan bahwa mereka tidak memiliki masalah kesehatan yang berarti. Dengan datangnya tanda-tanda kehamilan, hadirnya seorang buah hati dalam keluarga mereka tinggalah menunggu waktu. Keluarga terasa semakin lengkap dengan kehadiran buah hati yang dinanti.

Namun ada kalanya, pasangan suami istri belum mengetahui secara betul mengenai tanda-tanda kehamilan ini. Mereka kadang masih bingung membedakan mana tanda-tanda kehamilan (pregnancy symptoms) sebenarnya dengan tanda akan datang menstruasi, karena banyak kasus terjadi bahwa tanda-tanda kehamilan biasanya mirip dengan tanda-tanda akan datang menstruasi. Ketidaktahuan mengenai hal ini juga menyebabkan beberapa kasus terjadinya keguguran (miscarriage).

Hal ini disebabkan masih dilakukannya suatu aktivitas atau konsumsi makanan yang seharusnya tidak boleh dilakukan selama kehamilan, padahal sebetulnya dia sudah mengalami kehamilan. Dengan ketidaktahuan akan tanda-tanda kehamilan juga mengakibatkan persiapan yang matang menyongsong kehamilan menjadi terabaikan. Sebaliknya, banyak kasus para keluarga stress karena tanda-tanda yang sudah dianggapnya sebagai sebuah tanda kehamilan, ternyata sesudah dilakukan beberapa kali test ternyata hasilnya negatif. Bayangan dan dambaan kehamilan yang mereka tunggu akhirnya menjadi sirna.

Banyak para perempuan menilai bahwa tanda-tanda kehamilan hanya melihat dari satu sisi saja, yaitu terlambat datangnya menstruasi. Memang betul, salah satu tanda-tanda kehamilan ini adalah terlambatnya menstruasi. Namun, terlambat menstruasi ini juga bukan hanya disebabkan oleh kehamilan saja, banyak hal yang mempengaruhinya, pola makan, stress, kecapaian, adanya gangguan hormonal dsb. Untuk lebih memastikan lagi selain terlambatnya menstruasi, cermati pula tanda-tanda kehamilan yang lain, yaitu:
  1. Perubahan payudara. Jika terjadi kehamilan, maka payudara akan membesar, hal ini disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon esterogen dan progesteron. Selain itu kondisi payudara juga akan terasa makin lembut, hal ini menimbulkan rasa sensitif yang lebih tinggi, hingga payudara akan terasa sakit atau nyeri saat dipegang. Puting susu membesar pula dan warnanya akan semakin gelap, kadang juga terasa gatal. Pembuluh vena pada payudara juga akan terlihat akibat penegangan payudara. Selain itu terjadi  aktivitas hormon HPL (Human Placental Lactogen). Hormon tersebut diproduksi oleh tubuh saat ibu mengalami kehamilan untuk mempersiapkan ASI bagi bayi anda ketika terlahir ke dunia. 
  2. Munculnya bercak darah atau flek yang diikuti kram perut. Bercak darah ini muncul sebelum menstruasi yang akan datang, biasanya terjadi antara 8-10 hari setelah terjadinya ovulasi. Bercak darah ini disebabkan oleh implantasi (implantation bleeding) atau menempelnya embrio pada dinding rahim. Munculnya bercak darah pada saat kehamilan kadang disalah artikan sebagai menstruasi. Selain itu, keluarnya bercak darah biasanya diikuti oleh kram perut. Kram perut pada kondisi terjadinya kehamilan akan terjadi secara teratur. Dan kondisi kram perut ini,  akan terus berlanjut sampai kehamilan trimester kedua, sampai letak uterus posisinya berada ditengah dan disangga oleh panggul.
  3. Mual dan muntah (Morning sicknes). Sekitar 50% perempuan yang mengalami kehamilan akan memiliki tanda-tanda ini. Pemicunya adalah peningkatan hormon secara tiba-tiba dalam aliran darah. Hormon tersebut adalah HCG (Human chorionic Gonadotrophin). Selain dalam darah, peningkatan hormon ini juga terjadi pada saluran air kencing. Makanya, alat test pack kehamilan dilakukan melalui media air seni, hal ini dilakukan untuk mengukur terjadinya peningkatan kadar hormon HCG tersebut. Peningkatan hormon ini akan mengakibatkan efek pedih pada lapisan perut dan menimbulkan rasa mual. Rasa mual ini biasanya akan menghilang memasuki kehamilan trimester kedua. Jika, rasa mual dan muntah masih terjadi pada usia kehamilan trimester kedua, sebaiknya periksakan dan konsultasikan mengenai hal ini ke dokter anda, karena akan mengganggu kehamilan anda. Mual dan muntah ini biasa morning sickness karena biasanya terjadi pada saat di pagi hari. Namun kenyataannya, mual dan muntah dapat terjadi pada siang dan malam hari juga. Bahkan morning sickness terjadi hanya ketika si ibu mencium aroma atau wewangian tertentu.
  4. Sering kencing/buang air kecil (Frequent Urination). Setelah haid terlambat satu hingga dua minggu, keinginan untuk buang air kecil menjadi lebih sering dari kebiasaannya. Ini disebabkan janin yang tumbuh di rahim menekan kandung kemih dan akibat adanya peningkatan sirkulasi darah. Selain itu kandung kemih lebih cepat dipenuhi oleh urine dan keinginan untuk buang air kecil menjadi lebih sering. Peningkatan rasa buang air kecil juga disebabkan oleh peningkatan hormon kehamilan. Walaupun buang air kecil ini sering, jangan sampai membatasinya atau menahannya. Selain itu hindarkan dehidrasi dengan lebih meningkatkan asupan cairan ke dalam tubuh.
  5. Pusing dan sakit kepala (Headaches). Gangguan pusing dan sakit kepala yang sering dirasakan oleh ibu hamil diakibatkan oleh faktor fisik; rasa lelah, mual, lapar dan tekanan darah, rendah. Sedangkan penyebab emosional yaitu adanya perasaan tegang dan depresi. Selain itu peningkatan pasokan darah ke seluruh tubuh juga bisa menyebabkan pusing saat ibu berubah posisi.
  6. Rasa lelah dan mengantuk yang berlebih (Fatigue). Rasa lelah dan mengantuk pada ibu hamil selain disebabkan oleh perubahan hormonal, juga akibat kinerja dari beberapa organ vital seperti ginjal, jantung, dan paru-paru, semakin bertambah. Organ-organ vital ini tidak hanya bekerja untuk mencukupi kebutuhan ibu saja, namun juga untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Perut ibu yang semakin membesar seiring dengan bertambahnya usia kehamilan juga memberikan beban tersendiri bagi tubuh ibu.
  7. Sembelit. Sembelit terjadi akibat peningkatan hormon progesterone. Hormon ini selain mengendurkan otot-otot rahim, juga berdampak pada mengendurnya otot dinding usus sehingga menyebabkan sembelit atau susah buang air besar. Namun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan peyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
  8. Sering meludah (hipersalivasi). Tanda kehamilan ini terjadi akibat pengaruh perubahan hormon estrogen, biasanya terjadi pada kehamilan trimester pertama. Kondisi ini biasanya menghilang setelah kehamilan memasuki trimester kedua
  9. Naiknya temperatur basal tubuh. Jika terjadi kehamilan atau ovulasi, maka suhu basal tubuh ibu akan meningkat. Kondisi ini akan bertahan selama terjadinya kehamilan. Kondisi ini tidak akan turun ke kondisi sebelum terjadinya ovulasi.

Tanda-tanda kehamilan (pregnancy symptoms) di atas sifatnya pribadi, tidak semua perempuan pada awal kehamilan mutlak memiliki tanda-tanda di atas, artinya berlakunya tanda kehamilan di atas ada yang memang semua mengalaminya, bervariasi, tapi ada pula yang tidak memiliki keluhan apapun. Untuk lebih memastikan, tentulah harus dilakukan test kehamilan (pregnancy test ), baik yang dilakukan di rumah dengan menggunakan test pack atau dilakukan di laboratorium yang melakukan tes terhadap darah anda.


Artikel ini disadur dari http://bidanku.com/