Selasa, 23 Juni 2015

Tips Mengatasi Kaki Bengkak Pada Ibu Hamil


Sering kali ibu hamil mengalami bengkak pada kaki, hal ini disebabkan karena tubuh memproduksi lebih banyak cairan dan proses ini lebih banyak daripada biasanya. Sehingga membuat kaki ibu hamil cenderung membengkak. Selain itu, penyebab lainnya karena rahim yang semakin membesar membuat tekanan pada pembuluh darah juga semakin besar yang akhirnya menyebabkan ibu hamil mengalami permasalahan tersebut.

Kaki bengkak pada ibu hamil ini akan hilang seiring proses melahirkan. Tapi tentu saja kaki membengkak cukup mengganggu. Untuk itu pasti anda ingin tahu bagaimana tips mengatasi kaki bengkak pada ibu hamil.

Berikut Beberapa Tips Yang Dapat Anda Coba:

1.      Olahraga: Untuk mencegah dan mengatasi kaki bengkak Anda harus rajin-rajin berolahraga. Namun tentu saja olahraga yang dilakukan juga harus disesuaikan dengan kondisi ibu hamil, seperti Yoga ibu hamil. yang mana olahraga ini mampu meningkatkan sirkulTips Mengatasi Kaki Bengkak Pada Ibu Hamilasi darah dan juga melenturkan tubuh Anda. Selain itu bisa juga dengan berenang.Renang dapat membuat kaki terus bergerak sehingga mampu mengurangi pembengkakan pada kaki ibu hamil.

2.      Kompres Dengan Air Dingin: Jika terjadi pembengkakan pada kaki Anda bisa mencoba mengatasinya dengan mengompresnya dengan air dingin. Air dingin dapat membantu untuk merilekskan kaki dan juga melancarkan peredaran darah di kaki sehingga mampu mengurangi pembengkakan.

3.      Pijat: Anda bisa melakukan pemijatan pada kaki secara perlahan. Namun, walaupun begitu, pastikan anda untuk mendatangi pijat khusus ibu hamil.

4.      Perbanyak Minum Air Putih: Dengan lebih banyak meminum air putih maka badan Anda akan memperoleh cairan dengan baik yang nantinya dapat mengurangi pembengkakan pada kaki. Dikarenakan Air putih mengandung mineral yang sangat banyak  dibutuhkan tubuh Anda.

5.      Posisi Tidur Miring Ke Kiri: Posisi miring ke kiri sangat dianjurkan untuk Ibu hamil, karena jika miring ke kanan bisa menghambat aliran pembuluh darah ke jantung. Anda juga bisa menyanggah kaki dengan guling untuk memperlancar aliran darah.



Artikel ini disadur dari http://gov7.net/

Gaya Rambut Unik Bedakan Si Kembar Empat


Ide gaya rambut unik sikembar empat ini muncul karena orang tua sulit membedakan anaknya sendiri, mungkin jika punya dua anak kembar tidak terlalu sulit, coba kalau punya anak kembar empat pasti sangat kerepotan. Memang sangat langka cuman beneran Ada anak kembar empat, ini terjadi di china dan orang tua memberi potongan gaya rambut yang unik dengan memberikan nomor dikepala empat anak kembar mereka karena kesulitan untuk membedakan ke empat anaknya.

Mendapatkan buah hati kembar empat memang sangat membahagiakan, tapi sekaligus membingungkan dan merepotkan. Apalagi jika sang kembar empat adalah kembar identik yang sulit dibedakan. Hal itu terjadi pada ibu bernama Tan Chaoyun dari Shenzhen, China. Dilansir dari Huffingtonpos, sang ibu sengaja mencukur rambut keempat anak laki-lakinya yang merupakan kembar identik. Uniknya, potongan rambut itu diberi nomor 1, 2, 3, dan 4.

Bukan tanpa alasan sang ibu membuat pola angka pada si kembar yang baru berusia 6 tahun. Mereka berempat adalah kembar identik yang sangat sulit dibedakan. Kepada MSN, sang ibu juga mengaku bahwa dia sendiri sering kebingungan membedakan mereka. Bahkan terkadang, ayah sang bocah salah memarahi atau menghukum si kembar. Misalnya yang salah kembar ketiga, tetapi yang dimarahi kembar kedua.

Mencukur kepala dengan nomor dirasa menjadi ide yang konyol bahkan keterlaluan, tetapi hal ini sangat membantu membedakan mereka. Saat bayi, empat bocah laki-laki tersebut dibedakan dengan gelang kaki. Tetapi seiring berjalannya waktu, apalagi mereka sudah masuk usia sekolah, perlu adanya pembeda yang lebih ekstrim. Jadilah kepala mereka dihiasi angka sesuai urutan.

Berkat kepala bernomor, si kembar empat yang hanya berbeda dari bentuk kelopak mata tersebut tidak membuat bingung orang lain. Orang tua, guru dan teman-teman di sekolah bisa membedakan mereka dengan mudah.


Artikel ini disadur dari http://gov7.net/

Gangguan Yang Sering Terjadi Pada Kulit Bayi



Bayi memiliki kulit yang sangat lembut juga sensitif, maka tidak heran jika kulit bayi sering mengalami gangguan yang membuat ibu  khawatir. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas gangguan yang sering terjadi pada kulit bayi yang harus ibu ketahui.

Gangguan Yang Sering Terjadi Pada Kulit Bayi :

·        Bintik putih
Gangguan pertama pada kulit bayi adalah timbulnya bintik putih yang sering dikenal juga dengan sebutan milia, bintik putih terkadang muncul di bagian hidung buah hati Anda, yang disebabkan karena serpihan kulit menghambat kelenjar minyak. Tapi bunda tidak perlu khawatir, sebab gangguan ini bisa hilang dengan sendirinya.
           
·        Jerawat bayi
Timbulnya jerawat pada wajah bayi. Tapi jerawat yang tumbuh pada bagian wajah bayi tidaklah terlalu berbahaya. Sehingga Anda tidak perlu mengaplikasikan krim apapun untuk menghilangkannya sebab jerawat tersebut bisa hilang sendiri secara alami.

·        Ruam popok
Ruam popok menjadi gangguan kulit yang tidak terelakkan. Sebab popok adalah benda yang selalu digunakan bayi. Jika buah hati Anda mengalaminya, segera oleskan krim khusus ruam popok untuk mengurangi gangguan ini.

·        Kulit kering
Kebanyakan bayi yang baru lahir akan mengalami kulit kering dan mengelupas selama beberapa hari. Proses ini adalah normal namun jika terus berlanjut segera datangi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

·        Eksim
Eksim atau ruam merah ini biasanya terjadi pada bayi yang memiliki riwayat alergi. Eksim biasanya muncul di wajah, dada, lengan, atau siku dan secara bertahap menjadi kulit kering dan bersisik. Eksim akan semakin parah jika dipicu reaksi alergi terhadap sabun atau deterjen yang digunakan untuk mencuci pakaian bayi.

·        Biang keringat
Biang keringat ini biasanya muncul di lipatan kulit dan terjadi karena keadaan kulit yang lembab. Jika bayi Anda mengalaminya, hindari penggunaan pakaian yang ketat.

Nah, Itulah gangguan yang sering terjadi pada kulit bayi yang halus dan masih sensitif. Jika buah hati Anda mengalaminya, Anda tidak perlu panik. Lakukan perawatan ringan untuk menyembuhkannya.


Artikel ini disadur dari http://gov7.net/

Anemia Pada Ibu Hamil



Ibu hamil merupakan golongan yang rentan terkena anemia. Anemia yang diabaikan pada ibu hamil akan menganggu kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Meskipun anemia pada ibu hamil bukan merupakan kelainan, melainkan Anemia ini harus tetap ditangani dengan penanganan yang tepat.

Ibu hamil yang mengalami anemia akan mengalami kendala dalam mencukupi sel darah merah yang mengangkut oksigen ke jaringan. Padahal selama kehamilan tubuh harus dapat memproduksi lebih banyak darah untuk menunjang pertumbuhan bayi yang sehat.

Anemia pada ibu hamil dapat digolongkan anemia ringan dan anemia berat. Pada dasarnya kedua jenis anemia pada ibu hamil harus mendapatkan penanganan segera untuk tetap menyelamatkan ibu dan janin dari kekurangan darah selama kehamilan.Anemia Meskipun anemia sendiri dianggap kondisi yang umum dialami oleh ibu hamil, akan tetapi anemia akan berdampak negatif pada bayi dan ibu hamil apabila dibiarkan tanpa penanganan yang tepat.

Anemia dan Kehamilan

Gangguan kesehatan yang seringkali menganggu ibu hamil yaitu anemia. Anemia pada ibu hamil terjadi karena adanya peningkatan jumlah plasma dan eritrosit. Peningkatan plasma sebanyak tiga kali pada jumlah eritrosit akan menyebabkan penurunan perbandingan hemoglobin-hematokrit sehingga akan meningkatkan risiko anemia fisiologis pada saat hamil. Meskipun pada saat hamil anemia fisiologis termasuk kedalam keadaan yang normal.

Ibu hamil dideteksi mengalami anemia apabila ditemukan kadar Hb kurang dari 11 gr/dl pada trimester pertama dan ketiga kehamilan. Selain itu pada trimester kedua kadar Hb kurang dari 10,5 gr/dl. Sedangkan pada ibu hamil yang mengalami anemia karena penyebabnya adalah produksi hemoglobin dimana ditemukan adanya defisiensi nutrisi atau produksi rantai hemoglobin.

Ibu hamil adalah golongan terbesar mengalami anemia. Ditemukan 56% mengalami anemia pada saat hamil. Penyebab anemia pada ibu hamil diantaranya adalah produksi rantai hemoglobin karena adanya penyakit tertentu atau mengalami gangguan produksi hemoglobin karena kurangnya zat besi, asam folat ataupun vitamin B12.

Pada kondisi tertentu ibu hamil dapat mengalami anemia karena terjadinya pendarahan, infeksi parasit, kegagalan sumsum tulang atau penyakit tertentu lainnya. Dengan demikian penyebab anemia pada ibu hamil berbeda-beda sehingga apabila ditarik kesimpulan dari faktor penyebab anemia pada ibu hamil. Anemia dibedakan menjadi anemia defisiensi besi, anemia hipoplastik, anemia megaloblastik dan anemia hemolitik. Untuk mengetahui anemia yang dialami ibu hamil diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui jumlah eritrosit, eletroforesa Hb, jumlah retikulosit dan kadar besi serum.

Jenis Anemia Pada Kehamilan
Berikut ini adalah jenis anemia yang terjadi selama kehamilan diantaranya:

1.      Anemia Defisiensi Zat Besi: Kondisi anemia yang terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan zat besi sehingga hemoglobin tidak mencukupi. Padahal hemoglobin merupakan salah satu protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dan paru paru ke tubuh. Pada ibu hamil yang menderita defisiensi zat besi oksigen tidak terikat oleh darah secara cukup sehingga mengalami gangguan kekurangan zat besi. Inilah kondisi yang paling umum yang terjadi pada ibu hamil.

2.      Anemia Defisiensi Folat: Asam folat masuk dalam kelompok vitamin B. Bahkan tubuh membutuhkan folat dalam membentuk sel sel baru, bahkan sel darah merah yang sehat. Pada saat ibu hamil dibutuhkan folat tambahan. Kekurangan folat pada ibu hamil akan menyebabkan kondisi tubuh tidak dapat membuat sel darah merah yang cukup untuk menyangkut oksigen ke seluruh tubuh. Bahkan kekurangan folat bisa meningkatkan risiko cacar lahir.

3.      Anemia Defisiensi Vitamin B12: Pada tubuh yang membentuk sel darah merah yang sehat maka dibutuhkan vitamin B12. Ibu hamil tidak hanya mencukupi kebutuhan vitamin B12 dari makanan saja melainkan harus mendapatkan tambahan. Apalagi untuk ibu hamil yang tidak menyukai sumber vitamin B12 yaitu daging unggas, susu dan telur akan kesulitan mencukupi kebutuhan vitamin B12. Konsultasikan dengan dokter untuk mengurangi kekurangan vitamin B12 pada tubuh ibu hamil.Itulah Anemia yang terjadi pada ibu hamil, yang harus ditangani dengan penanganan yang tepat, untuk menghindari terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan dampak anemia bagi ibu hamil dan janin yang memerlukan pencegahan dan pengobatan anemia pada ibu hamil.


Artikel ini disadur dari http://gov7.net/