Dr. Widodo Judarwanto, Sp.A
Cuaca yang tengah tak
bersahabat, panas terik dengan kelembaban tinggi merupakan sarana yang cocok
bagi virus untuk berkembang biak. Salah satu virus yang perlu diwaspai adalah
gondongan.
Di Indonesia, risiko anak
terkena penyakit gondongan relatif tinggi. Hal ini disebabkan vaksin MMR (Mumps, Morbili, Rubela) yang menjadi
pencegah virus gondongan belum masuk ke dalam imunisasi wajib.
Penyebab gondongan
Gondongan dalam dunia
kedokteran dikenal sebagai parotitis atau mumps.
Gondongan tergolong dalam penyakit menular yang disebakan oleh Paramyxovirus. Virus jenis ini menyerang
kelenjar ludah (kelenjar Parotis) di
antara telinga dan rahang, sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian
atas atau pipi bagian bawah.
Usia anak yang rentan gondongan
Gangguan ini cenderung
menyerang anak-anak berusia 2-14 tahun dan orang dewasa. Penyakit gondongan
jarang ditemukan pada anak di bawah usia 2 tahun karena antibodinya masih baik.
Penularan virus gondongan
Seorang yang pernah
mengalami gondongan memiliki kekebalan seumur hidup. Penyebaran virus gondongan
bisa terjadi melalui kontak langsung dengan bodily
fluid penderita seperti, percikan ludah, muntahan atau bahkan melalui urin.
Gejala gondongan
Biasanya dalam 1-2 hari,
penderita gondongan mengalami gejala demam
engan suhu 38,5° - 40° C, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu
makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan ada kalanya disertai
kaku rahang (sulit membuka mulut). Gejala-gejala di atas juga disertai nyeri
telinga pada 24 jam pertama.
Selanjutnya terjadi
pembengkakan kelenjar di bawah telinga yang diawali dengan pembengkakan salah
satu sisi dan kemudian menjalar ke sisi lainnya. Pembengkakan terjadi selama
3-5 hari kemudian mengempis dan demam kemudian berangsur membaik.
Proses penyembuhan
Penyakit gondongan
sebenarnya tergolong dalam self limiting
disease atau penyakit yang sembuh dengan sendirinya tanpa diobati. Hal yang
sangat dianjurkan adalah mengurangi asupan makanan dan minuman yang bersifat
asam. Agar nyeri tidak bertambah parah, usahakan memberi makan si kecil dengan
makanan yang bersifat lunak dan cair.
“Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter menu Mommychi”

